Mau Berinvestasi? Tentukan Tujuannya
KOMPAS.COM, Perencana keuangan, Ligwina Poerwo-Hananto, menyebutkan, jika masyarakat mau berinvestasi, tentukan dulu tujuan finansialnya.
“Yang saya pertama kali lakukan menentukan tujuan finansialnya ke mana, baru pilih investasinya yang mana,” tutur Ligwina kepada Kompas.com seusai mengisi acara diskusi di Indonesia Banking Expo 2011 di JCC, Jakarta, Jumat (13/5/2011).
Menurut dia, untuk pilihan investasi jangka pendek dengan durasi di bawah 5 tahun adalah tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang. “Kalau kita mau masuk ke produk reksadana terproteksi juga bisa, atau obligasi, ori, sukuk, juga masih bisa,” tuturnya mengenai pilihan investasi lainnya untuk jangka pendek.
Sementara pilihan investasi jangka panjang, atau di atas 5 tahun, ia menyarankan produk reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap. “Di atas 15 tahun, baru reksadana saham,” sebutnya.
Namun, ia juga menyebutkan, pilihan ini dapat tergantung dari karakter orang yang mau berinvestasi. “Ada orang yang agresif, di atas 10 tahun, sudah bisa masuk reksadana saham,” ungkapnya.
Untuk itu, ia kembali menegaskan, tujuan untuk berinvestasi itu penting diketahui sejak awal. Baru setelah itu menentukan berapa tahun investasi dan jenis investasinya.
Sumber: Ester Meryana dan Erlangga Djumena, www.kompas.com
“Yang saya pertama kali lakukan menentukan tujuan finansialnya ke mana, baru pilih investasinya yang mana,” tutur Ligwina kepada Kompas.com seusai mengisi acara diskusi di Indonesia Banking Expo 2011 di JCC, Jakarta, Jumat (13/5/2011).
Menurut dia, untuk pilihan investasi jangka pendek dengan durasi di bawah 5 tahun adalah tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang. “Kalau kita mau masuk ke produk reksadana terproteksi juga bisa, atau obligasi, ori, sukuk, juga masih bisa,” tuturnya mengenai pilihan investasi lainnya untuk jangka pendek.
Sementara pilihan investasi jangka panjang, atau di atas 5 tahun, ia menyarankan produk reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap. “Di atas 15 tahun, baru reksadana saham,” sebutnya.
Namun, ia juga menyebutkan, pilihan ini dapat tergantung dari karakter orang yang mau berinvestasi. “Ada orang yang agresif, di atas 10 tahun, sudah bisa masuk reksadana saham,” ungkapnya.
Untuk itu, ia kembali menegaskan, tujuan untuk berinvestasi itu penting diketahui sejak awal. Baru setelah itu menentukan berapa tahun investasi dan jenis investasinya.
Sumber: Ester Meryana dan Erlangga Djumena, www.kompas.com
Komentar
Posting Komentar
Silakan tukar informasi anda pada kami disini dengan penuh tanggung jawab dan sangat tidak direkomenndasikan apabila anda melakukan spamming comment pada blog ini seperti live link.
terima kasih
BUDI BERSINAR